TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang meningkatkan pengawasan obat dan makanan terkait maraknya peredaran dan penjualan ilegal di tengah-tengah masyarakat.
“Tahun ini kami masih menjalankan program yang sama, tetapi lebih banyak melakukan kegiatan preventif dengan melakukan sosialisasi, koordinasi ke kecamatan, penyuluhan kepada para pelaku usaha terutama pada toko obat dan juga toko pangan. Nantinya kami juga akan lebih banyak mengedukasi masyarakat,” kata Kepala Seksi Farmasi dan Pengawasan Keamanan Pangan pada Dinas Kesehatan, Desi Tirtawati, dalam Rapat Evaluasi Kegiatan Tim Koordinasi Pengawasan Obat dan Makanan Periode 2021-2022, Kamis (31/3/22).
Pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan tim koordinasi yang terdiri dari beberapa perangkat daerah terkait pengawasan obat dan makanan di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Kami akan berkoordinasi lagi dan menyelaraskan seluruh kegiatan pembinaan dan pengawasan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang terutama terkait peredaran obat dan pangan yang aman,” katanya.
Desi mengungkapkan pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penyuluhan bagi para pelaku usaha, serta mengedukasi masyarakat agar tidak bertambahnya toko-toko yang menjual obat terlarang.
Menurut dia, pada tahun 2021 masih ditemukan banyak toko obat yang menjual obat-obatan terlarang di Kabupaten Tangerang. Selain pengawasan langsung, hal tersebut juga didapat dari laporan warga yang resah dengan adanya toko obat terlarang tersebut.
“Beberapa toko yang menjual obat-obat terlarang sudah kami sidak namun seringkali mereka buka lagi, hal ini menjadi perhatian bagi tim koordinasi untuk lebih diperhatikan agar tidak timbul lagi toko-toko yang menjual obat terlarang,” katanya.
Desi berharap obat-obatan maupun pangan yang beredar dapat segera diurus kepemilikan surat izin edarnya, terutama untuk pangan, saat ini membuat surat izin edar sudah lebih mudah dan juga sudah kami sosialisasikan kepada para pelaku UMKM,” harapnya.
(Diskominfo Kabupaten Tangerang/Fn/nA)
