TANGERANG – Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang, Juanda, menanggapi viralnya guru honorer yang meninggal dunia di Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang.
“Berita yang tersebar itu seolah-olah keluarga korban lalai. Nyatanya itu tidak benar,” ujar Juanda saat mendampingi keluarga guru honorer melakukan jumpa pers di SDN Rancaiyuh 4, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/3/2022).
Dalam jumpa persnya, pria yang akrab disapa Bung Joe mengingatkan agar semua pihak bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).
“Ingat pesan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Harus bijak bermedsos, karena media sosial bisa terhubung dengan siapa pun, ” imbuhnya.
Dia mendampingi keluarga korban lantaran almarhumah Atikah merupakan keluarga dari salah seorang pengurus DPD KNPI Kabupaten Tangerang.
“Pagi-pagi pengurus saya datang ke rumah, ngadu kalau kematian sepupunya yang guru honorer dipolitisasi seakan-akan meninggal dunia karena tidak bisa berobat dan harus menunggu turunnya gaji, ” tukasnya.
Sementara itu, Hafiz Kurtubi, suami almarhumah Atikah mengatakan, pihak keluarga yang sedang berduka terkejut ketika mengetahui adanya narasi hoaks dengan memasang foto istrinya disebar ke sejumlah media sosial.
“Jelas narasi tersebut melukai keluarga kami. Meninggalnya almarhumah dijadikan tameng untuk kepentingan tertentu. Padahal istri saya selalu dirawat, bahkan seminggu sekali berobat menggunakan BPJS kelas 1 dari perusahaan pabrik tempat saya bekerja,” ucapnya.
Pihak keluarganya menyayangkan berita hoaks tersebut. ”Kami tidak terima,” ucap Hafiz.
Sementara, paman almarhumah Amat Peko menambahkan, pihak keluarga akan membawa ke ranah hukum terkait penyebaran berita bohong kepada keponakannya.
“Akan kami bawa ke ranah hukum pihak-pihak penyebar foto almarhumah dengan narasi yang macem-macem itu. Begitu juga kepada pihak yang memberikan pernyataan di sejumlah media harus meminta maaf kepada keluarga kami. Karena jelas telah menyebarkan berita bohong,” tukasnya.
Di lokasi yang sama, Kepala SDN Rancaiyuh 4 Ridwan Muslihat menambahkan, pihaknya akan bersurat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk memanggil para guru honorer yang memelintir kejadian meninggalnya Atikah.
“Akan dimintai klarifikasi kepada pihak-pihak penyebar dan apa motifnya,” tuturnya.
(Pemerintah Kab.Tangerang)