TANGERANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, mengapresiasi adanya pelayanan Gerakan Peningkatan Pelayanan dan Kesahatan Keluarga Berencana di Wilayah Khusus Bersama Mitra Kerja (Gerai Yansus) di Kabupaten Tangerang, Kamis (25/04/2024).
Sekda mengatakan, melalui Gerai Yansus dan kolaborasi antara BKKBN dengan para mitra kerja dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi diharapkan dapat meningkatan akses dan kualitas pelayanan serta pemerataan pelayanan KB di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Gerai Yansus yaitu upaya yang dilakukan dalam rangka peluasan jangkauan, pendekatan akses, dan pemerataan pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi bagi pasangan usia subur di wilayah khusus berkolaborasi dengan mitra kerja,” ujarnya.
Ia menandaskan, kesehatan reproduksi menjadi tantangan yang cukup besar bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang yang harus disikapi dan diatasi sedini mungkin oleh semua unsur terkait tanpa kecuali.
“Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, berdasarkan arah kebijakan penyelenggaran KB dan KR, yaitu penguatan pelayanan KB di wilayah khusus yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan jangkauan, pendekatan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan di wilayah dan sasaran khusus,” tuturnya.
Dia berharap langkah ini dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kesertaan KB di wilayah Kabupaten Tangerang serta Program Gerai Yansus yang diselenggarakan ini dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu atau bapak-bapak yang ingin ber-KB.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengatakan, Pelayanan KB kesehatan reproduksi merupakan implementasi arahan Provinsi Banten. Saat ini pelayanan kebutuhan KB yang belum terpenuhi (Unmeetneed) masih di atas target sekitar 11% dari target yang telah ditetapkan 10%.
“Kami berharap dengan launching ini nanti para kader kita juga akan lebih bisa memotivasi para pasangan usia subur yang belum ber KB untuk segera melakukan pemasangan alat kontrasepsi agar nanti angka unmeetneed kita yang 11% itu turun menjadi 10%,” tuturnya.
(Diskominfo Kab.Tangerang/RP/nA)