TANGERANG – Desa Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang kini menjadi lokasi percontohan sejumlah kota pesisir pantai dunia. Hal tersebut karen apembangunan yang komprehensif, bukan hanya dari infrastruktur, ekonomi, tapi juga sektor kesehatan dan lingkungan hidup dengan konservasi mangrove.
Perihal konservasi mangrove ini, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membeberkan bahwa varietas tersebut tidak hanya memperbaiki kualitas air, namun juga polusi udara. Maka dari itu, kualitas udara di pesisir pantai lebih terjaga.
“Bicara mengenai polusi udara, ternyata mangrove itu menjadi salah satu varietas yang dapat menyerap karbondioksida dengan sangat banyak,” ungkap dia.
Dirinya menjelaskan, mangrove bisa menyerap karbon 30% lebih baik daripada tanaman biasa. Alasan tanaman tersebut mampu mengurangi polusi udara adalah karena mangrove menyimpan langsung karbon dioksida pada akarnya.
“Tidak dilepas, contoh rumput laut dan plankton yang menyerap karbondioksida dan bisa dikonsumsi lagi sehingga karbon terbuang, yang bagus itu memang hutan basah dan mangrove, lebih baik 30% dari tanaman lain,” terangnya.
Mangrove ini juga menjadi filter dari sampah organik yang menghasilkan residu, sehingga tidak ada lagi sampah di pinggiran pantai. Langkah ini pun mengurangi adanya potensi pembakaran sampah yang membuat polusi udara meningkat di kawasan pesisir.
“Kalau tidak ada penghalang kayak mangrove, sampah itu langsung ke pantai dan ujungnya dibakar, itu kan mencemari udara. Mangrove meniadakan pembakaran sampah,” seru Bang Zaki, sapaan akrabnya.
Dirinya juga dengan tegas mengatakan akan menindak pelaku pembakaran sampah secara terbuka di daerahnya. “Harus ada penindakan hukum. Kita akan tindak tegas agar ada efek jera. Kalau tidak nanti ini akan berulang dan terjadi lagi,” jelas dia.
Selain itu, pihaknya saat ini juga tengah konsen terhadap permasalahan mikro plastik di daerah pesisir. Sebab hal itu akan membuat penyakit tumbuh di tubuh kita akibat memakan ikan yang mengkonsumsi mikro plastik.
“Dengan mangrove itu kan menyerap residu. Jika dimakan ikan, hal itu nanti numpuk ke kita. Mangrove juga bisa mencegah pencemaran mikro plastik untuk bertumbuhnya penyakit,” tuturnya.
Adapun saat ini, penanaman mangrove juga akan diikuti oleh Desa Kronjo, Desa Surya Bahari, Desa Tanjung Pasir dan Desa Marga Mulya. Diharapkan konservasi mangrove di pesisir Tangerang dapat terus meningkat setiap tahunnya.
“2015 itu mangrove kita 79,2 hektar, saat ini di 2022 penelitian 219,7 hektar. Jadi secara signifikan ada pertumbuhan yang baik,” tandas Bupati Zaki.