Suaratangerang.id, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang pada 25-29 Oktober 2022 akan melaksanakan Forum Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Network of Local Government (PNLG) 2022. Agenda internasional ini bertujuan untuk membangun kawasan daerah pesisir.
Dalam rangka sosialisasi tersebut, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi EMTEK Digital pada Rabu (21/9) siang. Dirinya pun mengundang secara verbal EMTEK Digital untuk bisa memeriahkan agenda internasional tersebut.
“Kami mau silaturahmi, karena banyak hal juga yang nati bisa kami sampaikan dan kami mau mengndang SCTV grup di PEMSEA PNLG 2022 yang diselenggarakan 25-29 Oktober 2022,” terangnya di Gedung SCTV Tower.
Ia menuturkan bahwa rencana tersebut akan menampilkan Desa Ketapang, Kecamatan Mauk yang disulap menjadi kawasan konservasi mangrove. Adapun, wilayah ini merupakan desa nelayan yang hampir terisolir yang diisi oleh rumah tidak layak huni.
“Kami akan menampilkan Desa Ketapang, kita merapihkan alur sungai reklamasi, kita buatkan pedestrian dan nanti jadi tempat wisata aquaculture, kita tata perumahan, kita buatkan community center, ada kafe dan restoran pujasera,” imbuhnya.
Desa Ketapang ini juga berbeda dengan tuan rumah PEMSEA PNLG sebelumnya, yakni di Da Nang (Vietnam) dan Xiamen (China). Adapun, di Xiamen dari desa nelayan menjadi pelabuhan peti kemas dan Da Nang menjadi pelabuhan perikanan besar.
“Program pembangunan ini biasa di PEMSEA, tapi ada yang luar biasa dari Desa Ketapang, selain infrastruktur, ada penambahan nilai ekonomi dan penataan rumah, yang luar biasa ada konservasi mangrove yang dimulai sejak 2014, secara tidak sengaja, ini merubah dan merehab kualitas air,” tambah Bupati Zaki.
Dengan ini, segala jenis tambak yang dibudidaya pun berhasil dengan baik, mulai dari ikan air laut, payau hingga udang. Pasalnya, tambak di kawasan pesisir Tangerang pada akhir 2000-an sulit berkembang karena air sungai dan laut penuh limbah dan sampah.
“Ditambah lagi abrasi, akhirnya ketika 2014, kita perlahan menanam mangrove. Di sini kita juga berikan fasilitas air minum, ditambah ada pasar dan lelang ikan, pusat kuliner dan juga destinasi wisaya. Tidak mengubah fungsi dan gaya hidup mereka,” ujar dia.
“Jadi masyarakat Desa Ketapang tidak lagi mengandalkan hidup dari hasil laut, tapi juga budidaya dari tambak dan juga potensi lainnya seperti pujasera dan tempat makan,” pungkasnya.
Menyambut kedatangan Pemkab Tangerang, Pemimpin Redaksi Liputan6.com Irna Gustiawati mengatakan bahwa informasi yang disampaikan sangat berharga untuk dapat diinformasikan ke masyarakat.
“Terima kasih kami beruntung dapat kunjungan Pak Zaki, kami juga belum mengetahui, kesempatan ini tidak pernah kami lewatkan karena info-info bisa diinformasikan, (kunjungan) ini sangat kami butuhkan,” serunya.