Suaratangerang.id, Tangerang – Program Sanitasi berbasis Sekolah (Sanisek) tak hanya membiasakan bagi anak-anak berpola hidup bersih secara fisik. Namun, yang tak kalah penting dari Program Sanisek ini adalah bagaimana menjaminan kenyamanan anak-anak sehingga mereka tidak ke sekolah dengan perasaan tertekan.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan bahwa pemahaman soal sanitasi merupakan hal penting yang harus ditanamkan sejak dini. Khususnya untuk di lingkungan sekolah. Salah satu fasilitas yang menjadi perhatian adalah toilet atau WC. Pasalnya, kondisi toilet sekolah sangat memprihatinkan, maka dari itu pada 2013 pihaknya menjalankan Program Sanisek.
“WC itu kan tempat paling horor, selalu di belakang, di pojok, gelap, bau kotor, bahkan di beberapa sekolah tidak bisa dipakai sama sekali,” tutur dia dalam City Sanitation Summit (CSS) XX yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Kabupaten Tangerang, Kamis (8/9).
Nah, Program Sanisek ini menjadikan WC sebagai fokus peningkatan sanitasi di sekolah, yakni dengan menjadikan lokasinya di gerbang sekolah dan bersih. Penempatan ini bertujuan agar semua pihak dapat menjaga murid dari kejadian yang tidak diinginkan. Jika kepala sekolah tidak memperhatikannya dengan baik, maka mereka akan diganti. Jadi, diharapkan sekolah dapat merawat sarana dan prasarana kesehatan yang ada.
“Kami memutuskan seluruh WC kalau memungkinkan itu di gerbang masuk sekolah. Tujuannya agar komunitas bersama-sama mengawasi dan memelihara sanitasi. Dengan begitu ada tanggung jawab moral untuk konsisten mereka merawat itu (WC),” terangnya.
Bagi Pemkab Tangerang, pembangunan sanitasi di sekolah menjadi suatu kewajiban. Apalagi, ketersediaan sarana dan prasarana sekolah juga menyangkut hak asasi manusia. “Jadi anak-anak datang ke sekolah tidak datang dengan perasaaan tertekan. Akademis juga dicoba sederhanakan agar mereka senang untuk hadir,” ungkap Bupati Zaki.
Disampaikan bahwa hingga saat ini telah ada hampir 1.000 sekolah dari setiap jenjang mulai dari SD hingga SMA/SMK telah menjalankan program tersebut. Adapun, anggaran program yang disediakan sebesar Rp 20 miliar per tahun. “Desainnya kebetulan kita dibantu oleh USAID-IUWASH, desainnya adalah lambang benteng karena sanitasi adalah benteng pertama untuk kesehatan,” tandasnya. (Diskominfo Kab Tangerang)