Suaratangerang.id, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menggelar acara internasional Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Network of Local Government (PNLG) 2022. Agenda tersebut akan berlangsung pada 25-29 Oktober mendatang.
Dalam rangka sosialisasi, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melakukan kunjungan ke Kantor The Jakarta Post, Jakarta, Senin (5/9) sore. Kedatangan itu disambut oleh Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, M. Taufiqurrahman dan awak redaksi.
“Kami silaturahmi ke Jakarta Post terlebih dahulu ingin melihat perkembangan Jakarta Post, kemudian kami ingin mengirimkan undangan secara verbal, fisiknya menyusul untuk PEMSEA dan Jakarta Post diharapkan bisa hadir di sana,” terangnya, Selasa (5/9).
Pada penyelenggaraan PEMSEA 2022, pihaknya akan fokus pada keberhasilan rehabilitasi kawasan Desa Nelayan Ketapang, Kecamatan Mauk. Mulai dari penataan rumah kumuh, pengerukan sungai, pembuatan koperasi dan pasar atau pelelangan ikan hingga utamanya adalah konservasi mangrove.
“Ada satu hal yang menjadi ikon di Ketapang, kenapa kami menjadi tuan rumah, kita tidak hanya ada green economy dan blue economy. Ada juga yang menjadi daya tarik, yaitu konservasi mangrove yang dibangun sejak 2014,” tutur Bupati Zaki.
Selain itu, dirinya menyebutkan bahwa mangrove ini membawa dampak baik bagi kawasan pesisir, seperti memperbaiki kualitas air. Saat ini, sebanyak 7.200 mangrove telah ditanam dan akan terus bertambah ke 4 desa lain, yaitu Desa Kronjo, Desa Surya Bahari, Desa Tanjung Pasir dan Desa Marga Mulya.
“Dengan mangrove 2015, mulai dari 2018-2019 kita buat tambak ikan laut dan air payau, ada bandeng dan kerapu, 1-2 tahun terakhir kita juga berani tanam udang vaname dan sudah berkembagn dan panen 5 kali. 1 kg isi 20 ekor dengan luas lahan 1000 m2 dengan setiap panen itu 1,2 ton,” tambahnya.
Selain itu, fungsi mangrove juga dapat menahan adanya abrasi. Adapun disampaikan bahwa wilayah abrasi di Kabupaten Tangerang hampir terjadi di pesisir pantai sepanjang 51 kilometer.
“Ini daerah terkena abrasi dan itu kalau dihitung daratan, bisa lebih dari 300 hektar lebih dari batas Jakarta sampai Serang, semua ini ada daerah yang udah memudar,” tutup pria yang juga Ketua DPD Golkar DKI Jakarta tersebut. (Aza)