Tangerang – Setelah pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMP sukses digelar di Kabupaten Tangerang, giliran 1.090 SD negeri dan swasta akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka mulai besok, Senin (8/11/2021). Ke-1.090 SD tersebut terdiri dari 749 SD negeri dan 341 SD swasta.
“Semua siswa sudah siap melakukan PTM, dengan berkaca kepada PTM tingkat SMP dan berhasil tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saefullah.
Meski begitu, PTM untuk SD masih dilakukan terbatas. Pihak sekolah dan siswa wajib menerapkan protokol kesehatan dan jumlah siswa yang ikut PTM hanya 50%. Artinya, tidak semua murid mengikuti pembelajaran tatap muka. Selain itu, siswa tetap harus mendapat persetujuan dari orang tua.
“Tergantung orang tuanya. Jika masih belum mau anaknya PTM terbatas (lapor ke sekolah), maka pihak sekolah wajib dan tetap harus memfasilitasi belajar online. Jadi orang tua dapat memilih untuk anaknya apakah ingin online atau tatap muka,” katanya.
Saefullah mengatakan secara teknis dan persyaratan PTM SD sama dengan PTM SMP. Satu di antaranya guru wajib sudah divaksinasi secara lengkap.
“Jika belum direkomendasikan untuk pembelajaran secara dari. Selain itu, penerapan protokol kesehatan di sekolah harus diketatkan, seperti tempat cuci tangan, cek suhu, dan jaga jarak tentunya,” katanya.
Saefullah mengklaim pelaksanaan PTM tingkat SMP yang sudah berlangsung lebih dulu berjalan lancar dan berhasil. Keberhasilan itu ditandai dengan tidak ditemukannya peserta didik dan pendidik terkonfirmasi Covid-19, setelah dilakukan tracing sampel kepada 2.550 siswa/siswi dan para guru.
“Hasil tracing sampel kepada siswa/siswi dan para guru tidak didapatkan penularan Covid-19, maka kita tetap pertahankan protokol kesehatan yang ketat di sekolah,” jelasnya. (Aza) besok, Senin (8/11/2021). Ke-1.090 SD tersebut terdiri dari 749 SD negeri dan 341 SD swasta.
“Semua siswa sudah siap melakukan PTM, dengan berkaca kepada PTM tingkat SMP dan berhasil tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saefullah.
Meski begitu, PTM untuk SD masih dilakukan terbatas. Pihak sekolah dan siswa wajib menerapkan protokol kesehatan dan jumlah siswa yang ikut PTM hanya 50%. Artinya, tidak semua murid mengikuti pembelajaran tatap muka. Selain itu, siswa tetap harus mendapat persetujuan dari orang tua.
“Tergantung orang tuanya. Jika masih belum mau anaknya PTM terbatas (lapor ke sekolah), maka pihak sekolah wajib dan tetap harus memfasilitasi belajar online. Jadi orang tua dapat memilih untuk anaknya apakah ingin online atau tatap muka,” katanya.
Saefullah mengatakan secara teknis dan persyaratan PTM SD sama dengan PTM SMP. Satu di antaranya guru wajib sudah divaksinasi secara lengkap.
“Jika belum direkomendasikan untuk pembelajaran secara dari. Selain itu, penerapan protokol kesehatan di sekolah harus diketatkan, seperti tempat cuci tangan, cek suhu, dan jaga jarak tentunya,” katanya.
Saefullah mengklaim pelaksanaan PTM tingkat SMP yang sudah berlangsung lebih dulu berjalan lancar dan berhasil. Keberhasilan itu ditandai dengan tidak ditemukannya peserta didik dan pendidik terkonfirmasi Covid-19, setelah dilakukan tracing sampel kepada 2.550 siswa/siswi dan para guru.
“Hasil tracing sampel kepada siswa/siswi dan para guru tidak didapatkan penularan Covid-19, maka kita tetap pertahankan protokol kesehatan yang ketat di sekolah,” jelasnya. (Aza)